Data sekunder merupakan data
yang diperoleh oleh pihak lain dan kita sebagai researcher
tidak secara langsung melakukan pengumpulan data tersebut. Jadi, orang bilang data
sekunder adalah data tangan kedua. Analisis data
sekunder merupakan strategi penelitian dimana menggunakan data yang sudah ada,
dimana tujuannya adalah untuk menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan penelitian yang
harus berbeda dari penelitian sebelumnya (data tersebut dihasilkan). Sumber data
sekunder bisa berupa penelitian personal sebelumnya atau bahkan bisa juga survey
skala besar. Berapa contoh sumber data
sekunder yang sering digunakan adalah Riskesdas, SDT, Studikohor PTM Bogor, IFLS,
SDKI,dll. Sumber data sekunder yang
disebutkan tadi adalah yang
sering digunakan untuk menghasilkan karya tulis ilmiah atau artikel penelitian di bidang kesehatan.
Masing-masing institusi penyelenggara survey massive memiliki kebijakan yang berbeda dalam pengaturan penggunaan data sekunder. Ada yang berbayar, ada yang free access. Dan tentunya setiap sumber data sekunder ada kekurangan dana dan kelebihannya. Ada dua trik yang dapat dilakukan untuk mengubah data menjadi kata. Pertama dan umum dilakukan adalah membuat pertanyaan penelitian dari permasalahan yang ada. Hal tersebut dapat ditulis melalui latarbelakang yang menceritakan gap antara reality dan theory yang seharusnya. Cara kedua adalah jalur cepat.
Pertama, rajin-rajin mencari contoh-contoh penelitian yang menggunakan data
sekunder. Catat dari segi variabel yang digunakan, topik apa yang muncul.
Kemudian telusuri sumber datanya langsung ke website resmi. Sebagai contoh bila kita mau menggunakan
data riskedas, bisa masuk menjelajahi web litbang.
Wajib hukumnya mempelajari isi laporan Riskesdas. Pelajari isi kuesioner Riskesdas.
Jangan sampai kita sudah merancang penelitian, tapi data yang
kita inginkan tidak tersedia. Setelah mempelajari itu semua, kita back to theory. Ibaratnya mencari-cari masalah baru dari
data/variabel yang ada itu. Baru kita menyusun pertanyaan sesuai permasalahan.
Berdasarkan pengalaman penggunaan
data Riskesdas, cukup mudah dan murah. Pertama dilakukan adalah pengajuan proposal. Selanjutnya menunggu
feedback, apakah proposal kita disetujui atau tidak. Bila disetujui,
kita bisa ambil langsung di Litbang. Dan Voila…data ditangan, set data dalambentuk
input data spss. Kita tinggal mengolahnya dan berpusing-pusing ria. Tapi bila diawal
(proposal) kita sudah terang benderang, analisis apa yang
mau kita lakukan InsyaAlloh lebih mudah.
Beberapa keuntungan yang didapatkan dengan melakukan penelitian melalui data sekunder antara lain hemat biaya, hemat energi. Tapi sayangnya data
sekunder agak tricky. Data yang ada mungkin tidak sesuai dengan pertanyaan penelitian. Selainitu, keterbatasan lainnya adalah "YOU HAVE NO CONTROL
OVER DATA QUALITY". Berikut adalah contoh-contoh penelitian dengan menggunakan data sekunder.
Bila ada diskusi dan pertanyaan lanjutan yang ingin disampaikan, bisa melalui comment di bawah ini atau secara langsung menghubungi narasumber melalui email zahraanggita91@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar