Menempuh Pendidikan Master of Public Health (MPH) di The University of Melbourne // Noormarina Indraswari (Australia Awards Awardee 2015) - Bergizi_OnlineSharing

Kamis, 28 September 2017

Menempuh Pendidikan Master of Public Health (MPH) di The University of Melbourne // Noormarina Indraswari (Australia Awards Awardee 2015)



Mengapa melanjutkan studi MPH di luar negeri?
Keuntungan melanjutkan pendidikan di luar negeri versi saya:
      Diajar oleh dosen yang ahli di bidangnya
Dosen-dosen di luar negeri banyak yang sudah memiliki publikasi internasional. Banyak pula dosen/peneliti yang berpengalaman terjun langsung dalam bebrbagai program kesehatan di negara berkembang. Contohnya, Nossal Institute, salah satu lembaga di UniMelb, dosen dan penelitinya banyak yang terjun langsung ke lapangan untuk menjalankan penelitian atau program kesehatan di NTT, Indonesia.
      Cara belajar yang berbeda
Kita dituntut untuk lebih mandiri dalam mengerjakan tugas. Dosen dalam kuliahnya hanya akan memberikan daftar bacaan atau referensi dan kita harus mencari dan membaca sendiri.
      Fasilitas belajar yang sangat mendukung
Perpustakaan-perpustakaan di universitas luar negeri biasanya sangat nyaman untuk mengerjakan tugas, belajar, maupun hanya sekedar untuk nongkrong-nongkrong membaca buku. Koneksi internetnya kencang dan perpustakaan biasanya juga buka sampai tengah malam atau bahkan 24 jam.
Selain itu, universitas di luar negeri juga menyediakan akses jurnal dan koleksi buku yang sangat lengkap, lebih lengkap daripada di UGM. Apabila buku yang kita butuhkan tidak ada di perpustakaan universitas kita, maka kita bisa juga request untuk dipinjamkan dari universitas lain.
      Suasana belajar yang berbeda
Suasana belajar pada saat di kelas cukup berbeda. Mahasiswa aktif dalam diskusi antar mahasiswa dan dengan dosen. Dosen juga lebih mudah didekati, dosen dan mahasiswa cenderung tidak ada jarak. Dosen lebih mudah didekati dan sangat cepat merespon pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.
      Memperluas networking
Di luar negeri kita akan bertemu dengan banyak orang baru, contohnya mahasiswa dari negara lain, dosen tutor, ataupun mahasiswa dari belahan Indonesia yang lain. Dengan bertemu orang-orang baru, networking kita menjadi lebih luas. Sangat mungkin di masa depan kita dapat bekerja sama dengan mereka dalam hal pekerjaan atau proyek yang lain.
      Belajar bersama mahasiswa dari berbagai negara
Pada saat kuliah/tutorial/mengerjakan tugas kelompok, kita akan banyak belajar bersama mahasiswa dari berbagai negara, sehingga kita dapat bertukar pengalaman, pendapat, dan pikiran mengenai isu-isu kesehatan dari sudut pandang mahasiswa dari berbagai negara.
      Belajar mandiri
Ketika kuliah di luar negeri, kita dituntut untuk mandiri, kita harus bisa mengurus diri sendiri (masak makanan yang bergizi agar tetap sehat dan irit, naik public transport, dl), belajar dan mengerjakan tugas. Kita harus disiplin agar semua yang kita kerjakan dapat berjalan dengan lancer.

Alasan melanjutkan MPH:
Pekerjaan dan penelitian yang saya geluti setelah lulus kuliah S1 lebih banyak bersinggungan dengan public health daripada gizi, sehingga saya lebih tertarik melanjutkan Master of Public Health
*Ini murni merupakan alasan pribadi saya, orang lain mungkin punya alasan yang berbeda mengapa memilih kuliah public health

Bagaimana proses dalam menentukan pilihan universitas?
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan universitas:
  1. Terdapat jurusan yang saya minati.
Tidak hanya melihat di suatu universitas ada jurusan MPH, tetapi saya juga memperhatikan mata kuliah apa saja yang akan diajarkan. Apakah sesuai dengan apa yang saya minati dan saya butuhkan.
Informasi mengenai mata kuliah apa saja yang akan diajarkan dapat diakses melalui website universitas, kalau di UniMelb,  bisa diakses melalui handbooknya.
Berikut link handbook MPH Unimelb: https://handbook.unimelb.edu.au/2017/courses/244cw

  1. Ranking universitas
Ada dua jenis ranking universitas yang saya lihat:
a.      Ranking universitas secara keseluruhan
b.      Ranking universitas pada bidang health
Terdapat banyak lembaga yang menyediakan informasi mengenai ranking-ranking universitas di dunia. Bisa dilihat metodenya, karena masing-masing lembaga memiliki metode yang berbeda-beda.
Contohnya:
Times Higher Education, membuat ranking universitas berdasarkan beberapa indikator:
·         Teaching (the learning environment)
·         Research (volume, income and reputation)
·         Citations (research influence)
·         International outlook (staff, students and research)
·         Industry income (knowledge transfer)
Contoh lembaga lain: QS World, ARWU world, etc

Tambahan untuk Australia, universitas yang merupakan anggota Group of Eight (Go8). Go8 adalah koalisi dari 8 universitas di Australia yang sukses dan konsisten dalam mempublikasikan penelitian dan mendapatkan research funding. UniMelb merupakan salah satu anggota Go8.

  1. Kota dimana universitas tersebut berada
Menurut saya, kota dimana universitas kita berada itu sangat menentukan bagaimana cara kita akan hidup dan beradaptasi, dan akan sangat mempengaruhi bagaimana kita akan belajar. Akan tetapi, hal ini sangat subjektif karena preferensi masing-masing orang berbeda-beda. Contohnya, untuk saya pribadi, saya tidak bisa hidup di kota yang terlalu sepi. Saya adalah tipikal orang yang senang berada di atau melihat keramaian, sehingga saya memilih Melbourne. Menurut saya, Melbourne adalah kota yang sangat ideal untuk saya. Alasan pertama adalah karena Melbourne merupakan kota pelajar, banyak sekali mahasiswa internasional yang datang ke Melbourne untuk belajar, sehingga tidak akan khawatir menjadi ‘stranger’. Kedua, Melbourne memiliki pusat keramaian dan hiburan yang cukup banyak, sehingga ketika saya jenuh akan tugas kuliah, tidak perlu bingung mencari cara untuk menghibur diri. Alasan selanjutnya, banyak orang Indonesia yang tinggal di Melbourne, sehingga banyak pula restoran Indonesia, jadi lumayan megobati homesick yang sering melanda mahasiswa yang sekolah di luar negeri.
Akan tetapi, seperti yang saya sudah katakan sebelumnya, hal ini sangat subjektif karena beberapa teman saya ada yang lebih suka tinggal dan belajar di kota yang relatif sepi seperti Canberra.

Bagaimana proses untuk mendaftar kuliah di Unimelb?
Sebenarnya saya tidak mempunyai banyak pengalaman dalam hal ini. Saya mendapatkan Australia Awards Scholarship (AAS), dimana pihak pemberi beasiswa akan mendaftarkan para awardees langsung ke universitasnya. Kami, para awardees, hanya tinggal melengkapi syarat-syaratnya saja, dan sebagian besar dari syarat-syarat yang diperlukan pun sudah kami submit sebagai syarat pendaftaran beasiswa. Jadi, dengan kata lain, dokumen yang sudah dikumpulkan untuk mendaftar beasiswa akan digunakan pula untuk mendaftar ke univeristas.

Namun, untuk mendaftar kuliah di luar negeri, secara garis besar ada dua cara:
  1.  Melalui agen
Terdapat beberapa agen yang dapat membantu kita untuk mendaftarkan sekolah di luar negeri, contohnya di Jogja ada IDP. Syarat yang harus dilengkapi adalah:
a.      Ijazah versi Bahasa Indonesia & versi translation Bahasa Inggris
b.      Transkrip nilai versi Bahasa Indonesia & versi translation Bahasa Inggris
* Ijazah dan transkrip nilai dapat diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah atau biasanya universitas (contohnya UGM) menyediakan juga pembuatan ijazah dan transkrip nilai versi Bahasa Inggris
c.       IELTS
Nilai minimal IELTS biasanya 6.5 dengan tidak ada band yang kurang dari 6.
d.      CV
e.      Akte kelahiran
Dapat diterjemahkan di penerjemah tersumpah, atau dapat juga meminta salinan kedua di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
f.        Syarat-syarat lain (berbeda-beda tiap universitas): surat rekomendasi, personal statement
g.      Membayarkan sejumlah fee ke agen

  1. Mendaftar sendiri melalui web universitas
Syaratnya sama, hanya saja kita harus memiliki kartu kredit untuk membayar biaya pendaftaran

Bagaimana kuliah MPH di di Unimelb?
  1. Pertama, kita harus mengerti dulu sistem credit yang dipakai di UniMelb, bukan sistem SKS seperti di Indonesia. Jika kuliah full 2 tahun, kita akan mengerjakan 200 credit, 1,5 tahun 150 credit. Akan tetapi, kita dapat juga mengerjakan 175 credit karena adanya sistem pemotongan credit.
Bagaimana bisa mendaptkan pemotongan credit?
Pemotongan credit didasarkan pada background S1 dan pengalaman kerja kita (keterkaitan dengan public health). Biasanya, jika background S1 kita bukan health atau kita baru saja lulus S1, kita tidak mendapatkan potongan credit, sehingga harus menyelesaikan 200 credit. Selain itu, pemotongan credit akan ditentukan melalui CV dan dokumen lain, sehingga, universitas yang akan menentukan kita dapat mendapatkan potongan 25 atau 50 credit.

  1. Dalam satu semester, biasanya kita mengambil maksimal 50 credit (bisa lebih dari itu, tetapi case by case). Biasanya, 50 credit di jurusan MPH sama dengan 4 matakuliah. Jenis-jenis matakuliah:
a.      Wajib
Pada tahun 2015, mata kuliah wajib hanya ada 5, tetapi mulai tahun 2017 ada tambahan matakuliah wajib.
b.      Pilihan
Matakuliah pilihan sangat beragam, selengkapnya bisa dicek di handbook.
c.       Capstone
Capstone adalah semacam “final project” yang harus dikerjakan oleh seorang mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Capstone dapat berupa mengambil research project, internship, atau mengambil matakuliah Public Health in Practice. Kebanyakan mahasiswa dari Indonesia mengambil research project atau Public Health in Practice sebagai capstone. Saya pribadi mengambil research project sebagai capstone. Capstone dapat dimulai pada semester 3 atau semester 4.
1 matakuliah wajib/pilihan biasanya bernilai 12.5 credit, untuk capstone biasanya 25 credit.

  1. Jika di Indonesia biasanya kita kuliah sepanjang semester (1 matakuliah 1 kali per minggu, sepanjang semester), di UniMelb ada juga matakuliah yang bersifat intensif. Misalnya, jika yang biasanya 12 pertemuan dalam 1 semester, dipadatkan menjadi 6 pertemuan saja.

  1. Kegiatan perkuliahan di kelas pada dasarnya sama dengan kegiatan perkuliahan di Indonesia. Dosen memberi ceramah, kemudian ada tanya jawab. Ada pula kegiatan kuliah yang disebut seminar. Seminar disini maksudnya adalah dosen mengajar seperti biasa, dan mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Di tengah-tengah dosen menerangkan, mahasiswa akan diminta berdiskusi mengenai suatu permasalahan dalam kelompok-kelompok kecil tersebut. Kegiatan perkuliahan yang lain adalah tutorial yang dilakukan sama seperti yang sering kita lakukan di Indonesia. Selain itu ada pula praktek komputer, biasanya dilakukan untuk matakuliah statistik.

  1. Untuk evaluasi perkuliahan ada beberapa jenis:
a.      Menulis essay
Dalam satu matakuliah, essay yang harus ditulis bervariasi, mulai dari 500 kata. Yang paling sering biasanya 1500 kata (minor assignment) atau 3500 kata (major assignment).
b.      Ujian
Seperti yang biasa kita lakukan di Indonesia.
c.       Kuis
Menjawab pertanyaan-pertanyaan, biasanya singkat dan to the point.
d.      Presentasi
Bisa individu atau bisa dengan kelompok
            Etc.

  1. Di Unimelb, ada sebuah layanan yang dapat membantu kita untuk meningkatkan performa studi. Layanan tersebut biasa disebut dengan academic skill. Academic skill sering menyelenggarakan free workshop yang materinya bermacam-macam, contohnya mengenai time management dan academic writing. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan free tutorial (4 kali dalam 1 semester) yang dapat digunakan untuk mengkonsultasikan essay yang akan kita submit. Selengkapnya silahkan cek di http://services.unimelb.edu.au/academicskills

  1. Learning Management System atau LMS merupakan sistem yang singkatnya digunakan untuk mengumpulkan tugas, mengakses materi kuliah, forum diskusi dengan dosen, melijat nilai, dll. Setiap matakuliah yang kita ambil akan terangkum dalam LMS. Dengan LMS ini, saya merasa sangat dimudahkan karena contohnya, kita tidak perlu lagi meminta materi kuliah pada dosen. Dosen tinggal mengupload saja, dan kita tinggal mendownload.

  1. Plagiarisme merupakan hal yang sangat serius. Kita tidak boleh sembarangan meng-copy-paste dalam menulis essay. Kita akan mengumpulkannya essay melalui sebuah tool yang bernama turnitin. Tool ini dapat mendeteksi plagiarisme, jadi jangan pernah coba-coba untuk asal copy dan paste dalam mengerjakan tugas. Sanksi dari plagiarisme contohnya mengulang tugas, mengulang matakuliah, tergantung dari seberapa parah pelanggaran yang kita lakukan.

  1. Sistem penilaian yang digunakan berbeda dengan yang biasa digunakan di Indonesia. Kita tidak akan mendapatkan IPK, tetapi nilai kita akan berupa Weighted Average Mark (WAM). Nilainya berupa:
H1        :80 – 100%
H2A      :75 – 79%
H2B      :70 – 74%
H3        :65 – 69%
P          :50 – 64%
Selengkapnya silahkan cek di http://students.unimelb.edu.au/admin/results
Ketika pulang ke Indonesia, kita harus menyetarakan ijazah di Kemenristekdikti, akan tetapi, hasil penyetaraan ijazah tidak mencantumkan IPK kita. Sementara itu, tidak ada standar baku yang digunakan di Indonesia untuk mengkonversi WAM menjadi IPK.
Web berikut ini merupakan salah satu yang biasa dipakai oleh awardees LPDP untuk mengkonversi WAM menjadi IPK https://www.foreigncredits.com/resources/gpa-calculator/

Tantangan ketika belajar di luar negeri
Tantangan yang terberat tentu saja adalah menulis essay. Seringkali terkendala bahasa, gaya penulisan dan lain-lain. Akan tetapi saya sangat terbantu oleh adanya layanan academic skill. Selain itu, apabila ada yang tidak jelas mengenai essay atau tugas yang diberikan, saya akan menanyakan pada dosen/tutor.
Tantangan yang kedua adalah adanya deadlines yang berdekatan. Apabila kita mengambil matakuliah sepanjang semester, maka deadlines tugas biasanya berurutan (biasanya selisih 2 – 4 hari). Untuk menyiasatinya, saya biasanya mencicil tugas setiap hari. Setiap hari saya akan mengerjakan sesuatu, meskipun hanya sedikit.

Tips-tips kuliah di luar negeri
  1. Manfaatkan fasilitas yang ada di universitas semaksismal mungkin.
Perpustakaan, academic skill, bahkan untuk yang suka olahraga, ada fasilitas gym, free yoga class untuk mahasiswa.
Selengkapnya bisa cek di http://about.unimelb.edu.au/campuses-and-facilities
  1. There’s no such thing as a stupid question.
Jangan ragu bertanya pada dosen atau tutor apabila tidak mengerti mengenai materi kuliah, tugas, ujian, dll. Saya yakin  mereka akan menjawab pertanyaan kita dengan baik.
  1. Don’t forget to have fun
Kita berhak kok untuk jalan-jalan (jangan pedulikan nyinyiran orang :D). Setelah penat mengerjakan tugas dan kuliah, tidak ada salahnya untuk sekedar merefresh otak kita. Jika kita bisa menabung, malahan kita bisa jalan-jalan ke luar state, bahkan ke luar negeri (teman saya sampai bisa euro trip karena pandai menabung dan rajin kerja part time). Tetapi, jangan lupa ya kalau tugas utama kita tetap belajar!



Bila ada diskusi dan pertanyaan lanjutan yang ingin disampaikan, bisa secara langsung menghubungi email berikut : noormarinaindraswari@gmail.com ^^

2 komentar:

godeliva mengatakan...

Terima kasih kak, tulisannya sangat memberi pencerahan. suskses selalu

Unknown mengatakan...

Kak apakah ada penelitian pada jurusan publichealth?