Sebelum kita membahas mengenai kaidah penulisan jurnal ilmiah khususnya untuk skala internasional, kita terlebih dahulu mengerti beberapa alasan yang mendasari mengenai publikasi itu sendiri. Mengapa publikasi menjadi sebuah hal yang penting untuk dilakukan? Berikut beberapa alasannya :
- Agar setiap orang dapat mengetahui hasil penelitian yang kita miliki
- Agar penelitian kita dapat diacu dan disitasi oleh orang lain
- Agar apabila ada orang yang memiliki penelitian yang mirip atau bahkan sama dengankita, kita tidak dituduh plagiat (oleh karena itu, sebaiknya publikasi jangan ditunda, as soon as possible)
- Agar kita bisa memperoleh feedback dari pembaca
- Dan ketika kita sudah melalukan publikasi maka, kita menjadi salah satu bagian dari komunitas sains
Penjelasan mengenai artikel ilmiah dapat dipelajari melalui bagan berikut :
Penulisan artikel ilmiah sendiri dibagi menjadi lima bagian, diantaranya :
1.Latar
belakang (Introduction)
Bagian ini menjelaskan pentingnya
penelitian ini untuk dilakukan (Perpaduan antara pro
dan kontra antara 1
penelitian dengan yang lain, serta seni memadukannya sangat penting
pada bagian
ini). Pada bagian ini disampaikan juga tujuan penelitian kita.
2.Bahan dan Metode (Materials and Methods)
Bagian ini menjelaskan mengenai
bahan (bahan penelitian termasuk di dalamnya
reagensia dan alat atau mesin yang
digunakan). Dalam bagian ini juga dijelaskan
mengenai metode penelitian
(seperti : bagaimana cara sampling, berapa jumlah sampel
yang digunakan,
bagaimana cara intervensi pada subyek, bagaimana cara mengukur
variabel, ex:
cara menimbang BB, pengukuran TB, analisa glukosa, profil lipid, serta
bagaimana cara uji statistiknya.
3.Hasil (Results)
Bagian ini menjelaskan mengenai
hasil penelitian yang diperoleh, biasanya dapat disajikan
dengan tabel, gambar,
kurva, maupun grafik. Sebaiknya penjelasannya tidak diulang
ulang.
4.Pembahasan (Discussions)
Bagian ini membahas hasil
penelitian yang diperoleh, biasanya dalam bagian ini kita dapat
membandingkan
hasil yang kita peroleh dengan penelitian lain, serta menjelaskan
mengapa hasil
kita yang diperoleh dapat sama atau berbeda.
5.Kesimpulan (Conclusion)
Bagian ini menyimpulkan hasil
penelitian, biasanya akan berkaitan dengan tujuan
penelitian kita
Ada bagian lain yang dikenal dengan sebutan abstrak. Abstrak sendiri sebenarnya menggambarka secara jelas, singkat, tepat dan padat mengenai isi paper atau artikel. Biasanya abstrak dibuat terakhir sendiri. Untuk langkah selanjutnya, yakni memilih jurnal yang sesuai dengan penelitian kita, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk melakukan submit jurnal tersenut. Hal tersebut diantaranya adalah :
1.Jurnal tersebut
terindeksi dimana
2.Jurnal metric, terkait
dengan Impact factor (IF) dan SCImago Journal Rank (SJR)
3.Apakah topik kita sesuai
dengan penelitian
4.Berapa biaya yang
dibutuhkan untuk submit
Pada salah satu langkah diatas, terdapat istilah indexing jurnal. Yang dimaksud dengan indexing jurnal adalah hal
yang sangat penting untuk diketahui sebelum kita submit, karena sampai sejauh
ini Indonesia, khususnya Kemenristek
Dikti, menganggap bahwa indexing jurnal yang berasal dari Scopus-lah yang diakui. Scopus
merupakan pangkalan data yang mengandung abstrak dan artikel dari
bermacam-macam literatur (baik jurnal, buku, dan prosiding dari konferensi)
baik sains, kedokteran, teknik, dan ilmu sosial. Biasanya
sebelum indexing jurnal tersebut akan disampaikan melalui web resmi dari jurnal
tersebut atau kita dapat mengeceknya melalui daftar jurnal yang terindeks pada
Scopus. Dalam hal ini Scopus telah menyediakan listnya, sehingga kita tinggal
memilih saja.
berikut adalah contoh indexing jurnal yang terdapat di dalam Scopus list :
Impact
factor (IF) atau
faktor pengaruh jurnal menjadi salah 1 poin yang perlu dipertimbangkan di dalam
pemilihan jurnal sebelum submit. IF dirilis oleh Thomson Reuters berdasarkan data dari journal
citation report (JCR)
. Pentingkah
IF? IF digunakan sebagai indikator seberapa pentingkah jurnal
tersebut di dalam bidangnya (Sharma et al., 2014), IF juga sangat penting
dalam proses penilaian akademik. Satu tulisan yang dimuat dalam jurnal dengan
IF tinggi, memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tulisan yang
hanya dimuat pada jurnal dengan IF yang rendah. Jurnal dengan nilai IF tinggi biasanya memuat
hasil penelitian baru yang berdampak pada perkembangan sains dan teknologi (Munir, 2005). SCImago
Journal Rank (SJR) merupakan
alternatif indikator journal metric selain impact factor (IF). SJR dirilis oleh Scimago
Lab berdasarkan data dari Scopus. SJR merupakan indikator yang
cukup penting, karena SJR meranking atau mengurutkan beberapa jurnal yang
bergengsi. Kepentingan bagi kita sebagai author atau penulis yaitu : kita jadi
tahu jurnal mana yang memiliki urutan paling tinggi sehingga kita bisa mempertimbangkan
artikel kita untuk masuk ke dalam jurnal tersebut.
ini adalah contoh jurnal yang memiliki nilai Impact Factor yang tinggi
Kesesuaian
topik artikel kita terhadap
topik yang ada di jurnal menjadi salah satu syarat mutlak untuk dapat diterimanya artikel kita pada jurnal yang
dituju
. Kesesuaian topik menjadi penting sebab apabila topik kita tidak sesuai dengan jurnal yang dituju, maka sebelum masuk ke reviewer, artikel kita ditolak dengan alasan ketidaksesuaian. ini salah satu pengalamanpribadi yang dialami penulis. Untuk mengetahui ruang lingkup topik yang diampu oleh jurnal tersebut, kita bisa melakukan pengecekan melalui artikel yang dimuat di web resminya.
Tidak memungkiri bahwa
submit ke jurnal internasional itu mahal, tapi
kalai kita jeli... Kita bisa mendapatkan harga yang murah atau bahkan gratis / free / no charge
. Biasanya
keterangan jurnal itu berbayar atau tidak terletak pada web resmi jurnal,
bagian instructions
for author. Tidak memungkiri bahwa
submit ke jurnal internasional itu mahal, tapi
kalai kita jeli... Kita bisa mendapatkan harga yang murah atau bahkan gratis / free / no charge.
Setelah melewati serangkaian tahapan tadi, langkah selanjutnya adalah memasukkan artikel kita ke jurnal.
Langkah-langkahnya :
1.Artikel dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya
2.Memilih jurnal yang
dituju
3.Ikuti instruksi pada
jurnal yang dituju
4.Sesuaikan artikel dengan
instruksi pada jurnal
5.Menulis cover letter
atau surat pengantar
*Catatan : cover letter
menjadi salah satu penentu bagian editorial akan melanjutkan ke reviewer atau
tidak. Karena biasanya bagian editorial, editor-in chef, khususnya hanya
membaca cover letter dan abstrak dari jurnal. Untuk contoh cover letter sudah banyak
terdapat di Google.
Hati-hati terhadap Predatory Journal. Apa itu
Predatory Journal atau Jurnal Predator? Merupakan jurnal yang diterbitkan oleh penerbit predator
yang tujuannya mengeksploitasi uang dari penulis, tanpa mempertimbangkan etika
ilmiah (tanpa di review tau-tau langsung diterima). Bagaimana
ciri-cirinya?
1.Biasanya jurnal tersebut
menerima artikel dalam waktu yang cepat, tanpa proses review
2.Info biaya publikasi
diberi tahu setelah artikel diterima
3.Mencantumkan daftar
beberapa akademisi di bagian editorial
board tanpa sepengetahuan
mereka
4.Menunjuk akademisi palsu
sebagai editorial
board
5.Alamat daratnya sulit
dicari karena jurnal tersebut tidak jelas asal usulnya
6.Volume atau tahun terbit
relatif baru
Adakah
daftar dari predatory journal? Pada tahun 2010 seorang petugas perpustakaan dan peneliti
yang berasal dari University of Colorado Denver, Jeffrey Beall, membuat daftar
yang mencantumkan penerbit predator, yang berkembang terus sampai dengan tahun
2013. Daftar tersebut sampai sekarang dikenal dengan sebutan Beall
List
Catatan
: Dulu saya pernah membuka Beall List tersebut dan memang terdapat beberapa
daftar penerbit dan jurnal yang dianggap sebaga predator. Namun sekarang
sayangnya daftar tersebut sudah tidak ada
Bila ada diskusi dan pertanyaan lanjutan yang ingin disampaikan, bisa melalui comment di bawah ini atau secara langsung menghubungi narasumber melalui email dianandha.septiana@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar